Jumat, 14 November 2014


Indahnya (bagian) Borneo

Kesibukan kerja dan rutinitas setiap hari menimbulkan kejenuhan bahkan terkadang menyebabkan stress. Seperti yang diungkapkan Bang Haji dalam lagu stress, bahwa terlalu sibuk kerja bisa stress, sehingga akan menurunkan produktifitas dan kemauan kerja. Dan efek lebih jauh dapat menyebabkan depresi.

Tanggal merah atau hari libur adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar karyawan dan anak sekolah dengan berbagai tujuan. Ada yang sekedar kumpul-kumpul bersama keluarga, berpetualang, olah raga, refresing atau bahkan menggabungkan diantaranya. Saya termasuk orang yang menunggu hari libur untuk bisa menikmati kebersamaan dengan keluarga sekaligus olah raga dan berpetualang.

Bulan oktober lalu, tepatnya tanggal 25 adalah tanggal yang kami pilih untuk dapat berlibur bersama keluarga dan teman-teman untuk menikmati alam borneo. Tepatnya di pegunungan meratus loksado, kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan selatan kurang lebih 130km atau empat jam perjalanan darat dari Banjarmasin, Ibukota Kalimantan Selatan. Banyak pilihan aktifitas yang bisa kita lakukan di loksado sambil menikmati keindahan alam hutan yang masih alami, diantaranya bamboo rafting, berkemah, menelusuri hutan primer (jungle tour), air terjun, pemandian air hangat dan masih banyak lagi. Aktifitas yang saya dan teman-teman pilih adalah bersepeda menyusuri hutan menuju air terjun.

Perjalanan kami mulai dari Banjarmasin pukul 19.00 wita tanggal 24 oktober, melalui jl. Ahmad Yani dengan rute Banjarmasin – Banjarbaru - Rantau Tapin - Hulu Sungai Selatan, kemudian naik menembus gelapnya hutan Kalimantan menuju loksado. Setelah menempuh perjalanan empat jam dengan dua kali istirahat untuk sholat dan ganjel perut,  sekitar pk. 23.00 wita kami sampai ke resort  yang sudah kami pesan yaitu Montain Meratus Resort. Suara aliran air sungai dan ayunan dedauanan yang ditiup angin khas suara ditengah hutan langsung menyambut kami. Karena memang mountain meratus resort terletak ditengah hutan dan disamping sungai. Istri dan anak-anak yang terlelap saat perjalanan, bangun dan riang begitu menyaksikan keindahan ciptaan Illahi yang akan kami nikmati esok hari.

Sesuai dengan rencana, sambil menikmati ketenangan alam, seusai ceck in kami langsung menyiapkan alat pembakaran dan bahan-bahan masakan untuk membuat makan malam dengan menu sate kambing dan ayam bakar. Hampir satu jam berlalu, makan malam pun siap untuk kami santap. Ditemani anjing hutan yang mulai berdatangan karena mencium bau daging, dan suara anak-anak kami yang belum juga tidur walaupun sudah berganti hari, kami bersama menikmati makan malam yang (menurut kami) cukup langka. Makan malam ditengah hutan. Karena besok harus berpetualang menembus hutan, setelah perut penuh terisi, kami segera istirahat untuk memulihkan tenaga.

Rasa lelah setelah nyetir empat jam dan istirahat yang kurang dari empat jam seolah hilang ketika bangun pagi. Disambut suara air sungai yang berada tepat didepan resort, kicau burung dan udara sejuk yang menyegarkan, badan kami pun merasa segar dan siap memulai petualangan. Secangkir kopi hitam (secangkir semangat untuk Indonesia) menjadi penghangat tubuh sekaligus teman melakukan persiapan. Satu per satu sepeda kami rakit dan kami atur sesuai dengan trek yang akan kami lalui. Pada saat kami (para bapak) berpetualang dengan sepeda menuju air terjun, para ibu dan anak-anak bisa bermain disekitar resort. Dengan halaman yang luas ditambah sungai yang berada didepan resort, memang sangat mendukung untuk anak-anak untuk betah berada di resort ini.







Inilah saatnya kami memulai petualangan menempuh jarak +- 8km menuju air terjun. Berbekal informasi sekedarnya dari petugas resort kami mulai petualangan.  Keluar resort kami menyusuri jalan perkampungan dengan masyarakat yang ramah. Setelah 1 kilometer melewati perkampungan kami mulai memasuki hutan dengan lebar jalan kurang dari 1 meter. Sungguh suasana yang menenangkan. Melalui beberapa jembatan gantung yang sudah mulai lapuk, tidak jarang kami pun harus turun dari sepeda saat melintasinya. Tanjakan landai dan curam dengan sedikit jalan menurun bergantian menyambut kami. Sangat menguras tenaga dan menghabiskan bekal air minum yang kami bawa bahkan membuat sepeda kami beberapa kali harus dilakukan pengaturan ulang

Walaupun perjalanan kami sangat melelahkan, kami sangat menikmati indahnya alam loksado. Setiap jengkal jalan yang kami lalui sungguh sayang jika hanya dibiarkan tanpa mengabadikannya.


Tiga jam kami sudah lalui, persediaan minum sudah menipis, masih ada tanjakan dan anak tangga yang harus kami taklukkan. Namun, informasi dari petugas pintu masuk seketika membangkitkan semangat kami. Ya, air terjun gunung haratai yang menjadi tujuan kami sudah berada diatas anak tangga itu, kami sampai. Yeah, pekik salah satu kawan kami. Puas, hilang seketika keletihan yang kami alami selama perjalanan setelah menyaksikan keindahannya.






Sungguh surga dunia yang diciptakan Tuhan untuk Indonesia, luar biasa. Satu per satu dari kami mulai masuk keair dibawah air terjun (kecualai 1 teman kami yang hanya menikmati keindahan dengan mengabadikan di kamera yang sudah disiapkan) untuk menikmati air yang sangat sejuk ini. Puas menikmati kesejukan air, kami melanjutkan dengan sesi poto dan mengeringkan baju sebelum kembali turun ke resort. Perjalanan kembali ke resort kami tempuh dengan waktu tidak lebih dari 20 menit, karena jalan lebih banyak turunan tanpa perlu memacu sepeda kami. Dengan rasa puas, kami kembali ke aktifitas sambil menceritakan keindahan loksado yang merupakan bagian dari Indahnya Borneo.

 

=========== sampai jumpa dengan keindahan Indonesia lainnya==========

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar